DARURAT TAPI BELUM TERLAMBAT 




اَلسَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

 الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن . أَمَّا بَعْدُ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِىْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطِانِ الرَّجِيْمِ . بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ . صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمِ وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ الْكَرِيْمِ وَنَحْنُ عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ وَالشَّاكِرِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah
Tiada kata yang patut kita ucapkan, tiada kata yang lebih baik kita tuturkan selain kata puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan karuniannya kepada kita semua sehingga kita dapat melakukan aktivitas keseharian kita dengan baik dan insya Allah berberkah
Shalawat serta salam tak henti-hentinya kita kirimkan kepada amirul mukminin Rasulallah Muhammad SAW salah seorang Rasul yang sebelum lahirnya namanya sudah bersanding dengan nama Allah SWT di dalam syurga, seorang rasul yang rela mengorbankan sahabat-sahabatnya, keluarganya hingga dirinya sendiri pun demi untuk menegakkan agama yang di cintai dan di ridhoi oleh Allah SWT yakni agama Islam yang berlafadzkan “Lailaha Illa Allah Muhammadar Rasulallah” sebagaiman di dalam firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an :
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
“Sesungguhnya agama yang dicintai dan diridho oleh Allah SWT ialah Agama Islam...” (Q.S. Al-Imran/3: 16)
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah
Dalam hidup ini, kemenangan itu bukanlah orang yang berhasil mengumpulkan uang yang banyak. Kemenangan bukan pula berhasil diraihnya kedudukan dan pangkat yang tinggi. Kita telah melihat betapa dengan uang yang banyak tidak sedikit yang justru hidup sengsara dan susah. Yang memiliki kedudukan tinggi tak jarang pula yang justru jatuh hina. Yang terkenal dan masyhur, tak sedikit pula yang akhirnya tersungkur.
Kemenangan sejati adalah saat kita berhasil melakukan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Karena siapa pun yang berhasil menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya, pastilah kebahagiaan, ketenteraman, keamanan dan kemakmuran yang didapat. Karena tidak ada yang Allah perintahkan, kecuali itu kebaikan bagi manusia. Dan sebaliknya, tak ada larangan kecuali itu adalah keburukan bagi manusia. Demikian hukum Allah berlaku. Dulu, sekarang dan yang akan datang. Baik dalam konteks individu maupun dalam kehidupan kolektif berbangsa dan bernegara. Allah berfirman di dalam Al-Qur’an surah An-Nahl : 97:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barang siapa yang mengerjakan amal shalih (artinya menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya), baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An-Nahl/16: 97)
Sebaliknya siapa pun, masyarakat atau bangsa di mana pun yang suka melanggar perintah dan larangan Allah pastilah menderita. Kalau ada kesenangan maka itu hanya tipuan, yang bakal membuat siksaan lebih berat. Silakan lihat bagaimana akhir kehidupan Namrud dan kekuasaannya, Firaun dan kerajaannya, Abu Jahal, Abu Lahab, dst orang-orang dan bangsa-bangsa yang durhaka terhadap ajaran Allah. Mereka semua binasa. Allah berfirman:
قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ ثُمَّ انْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Katakanlah: Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (ajaran yang dibawa nabi) itu.” (Q.S. Al-An’am/6: 11)
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah
Ada kisah yang sangat menarik dari salah satu umat terdahulu. Yang patut kita jadikan cermin dan teladan. Yaitu, kisah kaumnya Nabi Yunus. Di dalam banyak kitab Tafsir disebutkan bahwa Nabi Yunus diutus kepada penduduk kota Nainawa untuk menyampaikan Agama Allah, tetapi mereka mengingkari seruan itu. Nabi Yunus menerangkan kepada mereka bahwa jika mereka tidak juga beriman dan bertaubat, masih tetap durhaka dan banyak berbuat maksiat, niscaya Allah swt. akan menurunkan bencana yang mengazab mereka, sebagaimana yang pernah terjadi pada bangsa-bangsa sebelumnya.  Hingga, nabi Yunus mengatakan bencana itu akan terjadi setelah tiga hari lagi.
Diancam begitu, mereka masih tetap tak mau beriman dan bertaubat. Maka pada pagi hari dari hari yang dijanjikan itu, betul, mereka melihat tanda-tanda akan kedatangan bencana dahsyat yang siap menimpa kepala mereka. Melihat kenyataan itu, serta merta mereka sadar bahwa apa yang disampaikan Nabi Yunus adalah benar. Maka, mereka bergegas mencari Yunus, tetapi Nabi Yunus tidak mereka temui lagi. Nabi Yunus telah terlebih dulu pergi.
Mereka pun tak putus asa. Mereka lalu berkumpul bersama keluarga; semua anak dan binatang ternak dikumpulkan di tengah lapang untuk memohon kepada Allah agar bencana yang telah siap membinasakan mereka itu tidak ditimpakan kepada mereka. Mereka pun menyatakan iman dan benar-benar bertaubat atas segala kedurhakaan yang selama ini mereka telah perbuat.
Konon, mereka melakukan pertaubatan massal itu selama empat puluh hari empat puluh malam. Selama masa itu mereka memperbaiki diri. Di samping mohon ampun kepada Allah, mereka pun memperbaiki kezhaliman dan mengembalikan hak-hak orang lain yang telah mereka ambil.
Akhirnya, Allah swt. menerima taubat mereka dan membatalkan terjadinya bencana yang siap membinasakan mereka. Tanda-tanda terjadinya bencana itu berangsur-angsur menghilang. Bencana benar-benar batal terjadi. Nabi Yunus yang ditelan ikan di tengah-tengah laut dan merintih beristighfar dan bertaubat karena telah salah melarikan diri, itu pun akhirnya selamat. Dan, datang lagi bertemu dengan kaumnya. Lalu mereka hidup dalam bimbingan Nabi Yunus. Membangun kehidupan berdasarkan keimanan dan syariat Allah. Karena itu, maka Allah menganugerahkan kepada mereka kehidupan yang baik. Mereka pun hidup sejahtera, adil dan makmur. Kisah tersebut, diabadikan dalam Al-Quran surat Yunus ayat 98:
لَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ آمَنَتْ فَنَفَعَهَا إِيمَانُهَا إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّا آمَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَىٰ حِينٍ
“Dan mengapa suatu negeri tidak segera beriman sehingga imannya itu bermanfaat kepadanya, sebagaimana kaumnya Nabi Yunus? Tatkala mereka (kaumnya Yunus itu), beriman, maka Kami hilangkan dari mereka azab yang nyaris menghinakan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.”  (Q.S. Yunus/10: 98)
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah
Banyak pelajaran dari kisah dan ayat di ayat di atas. Pertama, banyak masyarakat manusia yang aneh, yaitu mengingkari ajaran Allah yang dibawa para nabi. Tidak ada nabi atau rasul yang diutus oleh Allah termasuk nabi Muhammad kepada suatu kaum kecuali kaum itu selalu menentang dan melawan. Inilah salah keanehan manusia. Diberi oleh Allah akal, penglihatan dan pendengaran serta hati nurani, tapi selalu saja tak suka dengan kebenaran dan orang-orang yang membawa kebenaran dari Allah. Kalau binatang tak tahu dan tak mau kebenaran adalah wajar. Namun manusia bahkan sudah sekolah sangat tinggi tapi masih sangat sulit bisa menerima untuk diajak tunduk dan patuh kepada Allah. Tak mau diajak shalat. Tak mau diajak zakat. Tak mau diajak berbuat jujur. Tak mau berbakti kepada orang tua sendiri. Tak mau menyembah Allah. Dst.. Apa namanya? Tak lain manusia dan masyarakat yang seperti itu adalah masyarakat jahiliyah. Yang lebih buruk dari pada binatang. Allah berfirman:
. . . أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Mereka itu adalah seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang bodoh.”  (Q.S. Al-Araf/: 179)
Kedua, kaum atau masyarakat yang mengingkari ajaran Allah, memilih hidup dalam kejahiliyahan, maka mereka digulung dengan bencana. Allah berfirman: Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu), telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain. (Q.S. Al-Anam/6: 6)
Ketiga, kisah kaumnya nabi Yunus di atas menunjukkan dengan sangat jelas bahwa sesungguhnya membangun kehidupan yang makmur, tenteram dan aman adalah mudah. Yaitu, dengan mengikuti ajaran Allah. Allah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan dan ketenteraman kepada kaumnya nabi Yunus, saat mereka sudah bertaubat dan mau mengikuti syariat Allah. Inilah jalan yang sangat mudah dan sederhana. Tak perlu banyak anggaran dan macam-macam rekayasa. Dan inilah jalan satu-satunya. Tak ada jalan lain kecuali itu. Yaitu, jalan dan ajaran yang dibawa nabi. Agama Islam. Allah berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ . . .
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Q.S. Al-Maidah/5: 3)
Percayalah, eksekutif maupun legislatif yang ingin membangun negeri ini dengan studi banding ke Cina, Australia, Amerika dll itu hanya membuang-buang uang saja bila kita tetap tak mau dengan sungguh-sungguh menjalankan ajaran Agama Islam.
Kita prihatin, segala keburukan sudah dinyatakan darurat namun kita belum juga sadar untuk menjalankan syariat Islam. Bagaimana kita bisa menghentikan darurat korupsi tanpa Agama? Bagaimana kita menanggulangi darurat narkoba tanpa Agama? Bagaimana kita menanggulangi darurat perzinaan, pemerkosaan, pembunuhan, dll kejahatan tanpa mau kembali kepada ajaran yang diturunkan oleh Allah dalam Al-Quran? Bagaimana, kita bisa menyelesaikan problematika yang silih berganti tanpa mau mengamalkan ajaran Agama Islam? Bagaimana kita ingin masuk surga tapi kita tak mau mengikuti Nabi Muhammad?
Kita sangat prihatin di tengah-tengah situasi buruk yang sudah serba darurat, malah muncul desakan agar pemerintah minta maaf kepada PKI. Partai komunis yang pernah hampir mengubur bangsa ini. La haula walaa quata illa billah. Muncul juga, desakan lesbi, homo (LGBT) harus diakui sebagai hak asasi manusia. Di tengah puasa muncul juga seruan aneh, Yang puasa harus menghormati yang tidak puasa. Seakan-akan yang puasa suka berbuat buruk kepada yang tak berpuasa. Seakan orang yang mengamalkan Agama itu selalu jahat kepada orang lain. Betapa aneh! Dan karena itulah bila ada insiden terorisme selalu dikaitkan dengan Islam.  Padahal Islam itu Indah, damai dan rahmat bagi semesta. Lalu, ada upaya penghapusan peraturan-peraturan yang bernuansa Islam. Bagaimana peraturan yang bernuansa Agama Islam malah ingin mau dihapus? Seharusnya kita semua segera sadar peraturan yang tak sesuai dan tidak berdasarkan Agama itulah yang segera harus dihapus dalam kehidupan kita. Karena setiap peraturan, perilaku dan hukum yang bertentangan dengan Al-Quran inilah yang membuat malapetaka di bumi ini. Ada lagi ucapan yang sangat menyakitkan dan menyesatkan, Lebih baik orang kafir yang tidak korupsi daripada orang Islam yang korupsi. Ini adalah ucapan yang mengarahkan bahwa agama itu tak penting lagi. Wal-iyadzu billah. Allah berfirman:
يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.”  (Q.S. Ash-Shaff/61: 8)
Puasa dan Ramadhan telah mengajarkan kepada kita semua, bahwa kebahagiaan, keamanan dan kesejahteraan lahir dan batin ada dalam ajaran Agama. Siapa saja yang menjalankan ajaran Agama Islam, niscaya hidupnya tenang, bahagia dan sejahtera. Baik dalam konteks pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Allah menghendaki kemudahan, tidak menghendaki kesulitan.
Ajaran Islam itu semua mudah dan jelas. Tak ada yang sulit dan menyulitkan. Tak ada yang kabur dan remang-remang. Apa yang Allah perintahkan adalah jelas dan mudah, dan apa yang Allah larang juga jelas dan manusia sendiri pada dasarnya tak suka. Hanya, manusia terkadang malah mempersulit diri sendiri. Allah berfirman: Barang siapa yang mengerjakan amal yang shalih maka (kebaikannya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang berbuat jahat maka (petakanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba (Nya). (Q.S Fusshilat/41: 46)
Oleh karena itu gampang, kalau kita ingin bangkit dari situasi yang serba darurat, maka kita harus  mengamalkan ajaran Islam. Ramadhan dan puasa dengan nyata membuktikan hal ini. Betapa di bulan Ramadhan kita rasakan adanya kedamaian, kebahagiaan, ketenteraman dan kenyamanan. Mengapa? Karena di bulan Ramadhan kita semua relatif sadar untuk tunduk dan patuh kepada Allah. Kita dengan sadar memakmurkan masjid, berdzikir dan berdoa, berinfaq, bersedekah dan membaca Al-Quran. Bayangkan betapa damainya hati kita saat kita membaca Al-Quran. Baru kita baca saja hati dan suasana menjadi indah dan damai. Apalagi bila Al-Quran ini isinya kita amalkan dalam seluruh dimensi kehidupan kita. Baik aqidahnya, ibadahnya, akhlaknya, hukumnya dan ajaran-ajaran lainnya. Maka naif sekali bila ada peraturan yang dibatalkan gara-gara bernuansa ajaran Al-Quran. Kita semua hendaknya segera sadar. Menjadikan Al-Quran sebagai sumber segala perasaan, pikiran dan tingkah laku kita. Kita harus segera sadar menjadikan Al-Quran sebagai sumber segala tata aturan dalam kehidupan ini. Setiap tata aturan yang tidak bersumber dari Al-Quran atau bertentangan dengan Al-Quran itulah yang harus segera dibatalkan.
Keempat, dahsyatnya istighfar dan taubat. Kisah Nabi Yunus dan kaumnya ini menunjukkan betapa istighfar dan taubat itu sangat dahsyat. Bencana bisa batal terjadi. Nabi Yunus yang terombang ambing berada dalam tiga kegelapan: di tengah malam, dalam laut dan dalam perut ikan bisa selamat. Dan, itulah sesungguhnya Allah itu maha pengampun dan maha penyayang. Asal hamba2-Nya mau minta ampun dan bertaubat. Tak ada kondisi darurat yang tak bisa diselesaikan bila kita semua mau bertaubat kepada Allah.
Maka, yang terkena narkoba silakan bertaubat kepada Allah. Yang korupsi bertaubatlah kepada Allah. Yang berzina bertaubatlah kepada Allah. Yang belum rajin shalat bertaubatlah kepada Allah. Yang belum berjilbab atau menutup aurat bertaubatlah kepada Allah. Yang suka judi, bertaubatlah kepada Allah. Pokoknya siapa saja yang bergelimang dosa dan maksiat, marilah sadar dan bertaubat kepada Allah. Allah tidak akan murka, bahkan Allah sayang dan cinta. Allah berfirman:
. . . إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang membersihkan diri. (Q.S Al-Baqarah/2: 222)
Kelima, bila ingin selamat maka iman dan taubat tak boleh terlambat. Kaumnya Nabi Yunus tidak terlambat bertaubat, maka mereka selamat. Karena itulah Allah memuji kaumnya nabi Yunus. Berbeda dengan umat-umat lain yang selalu terlambat dalam bertaubat, hingga tak ada gunanya lagi. Seperti, iman dan taubatnya Firaun di saat ia telah digulung ombak dan megap-megap di tengah laut. Allah berfirman: Apakah sekarang (kamu baru percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (Yunus: 91). Kalau sudah seperti itu, iman dan taubat tak berguna, serta bencana tak bisa diurungkan lagi.
Kini kita dalam kondisi darurat. Darurat Narkoba, darurat korupsi, darurat perzinaan dan pemerkosaan, darurat keserakahan dll kemaksiatan dan dosa. Bila ingin selamat dari kondisi yang sudah serba darurat ini, maka iman dan taubat tak boleh terlambat. Insya Allah belum terlambat untuk sadar, beristighfar dan bertaubat. Mari kita semua beristighfar dan bertaubat. Mari kita jalankan ajaran Islam dengan penuh kesungguhan. Janganlah Islam hanya dipakai kalau ada kepentingan politik saja. Jangan Islam hanya dipakai hanya di bulan Ramadhan saja. Janganlah kita shalat hanya di Idul fitri saja. Wahai kaum wanita, jangan hanya pakai jilbab ketika shalat saja. Wahai para pejabat, jangan tampak dekat dengan rakyat dan tampak rajin ibadah hanya di saat hendak nyalon saja.
Semuanya, marilah kita jalankan ajaran Islam dengan baik. Mari kita lakukan shalat di masjid. Mari kita bayarkan zakat dari penghasilan yang kita dapatkan. Sebagai apapun kita. Selama itu adalah rezeki yang baik dan halal, harus kita keluarkan zakatnya. Marilah suasana kita balik, menjadi pribadi-pribadi muslim yang suka memberi, bukan yang suka meminta-minta. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Yang duduk di pemerintahan, tunaikan tugas negara dengan penuh amanat dan tanggung jawab. Jangan Anda hanya pandai menuntut kenaikan gaji, hingga ada gaji 13 atau 14 atau berapa lagi, tapi kinerja tak ada peningkatan sama sekali. Yang seperti itu bukanlah merupakan pribadi orang yang beriman.
Para guru dan dosen, harus juga segera sadar. Tugas utamanya adalah mendidik anak bangsa ini. Bukan sekedar menjejali dengan pengetahuan dan teori yang kosong dari keimanan dan budi pekerti. Para ustadz dan muballigh tak cukup hanya memberikan ceramah dan pengajian, tapi umat sangat membutuhkan contoh dan suri teladan.  Oleh karena itu, bagi para orang tua, mari kita semua pastikan bahwa anak yang kita tinggalkan telah terdidik dengan Agama secara benar. Apa yang kita banggakan bila anak yang kita tinggalkan tak bisa mengaji? Apa yang kita harapkan kalau nanti kita sudah mati?
Wahai anak-anak, para remaja dan para pemuda. Jangan sia-siakan waktu berharga yang kalian miliki. Jangan kalian habiskan hanya untuk bermain-main, main game, main hp, nongkrong di pinggir jalan atau pantai. Masa anak-anak, remaja dan pemuda, tidaklah lama. Dan masa itu sangat berharga. Kalau sudah lewat, maka tak bisa diulang. Jangan sampai kalian menyesal. Ikuti nasehat orang tua dan guru. Kapan kalian berbakti kepada orang tua, kalau bukan saat ini. Dan, untuk berbakti kepada orang tua, saat ini cukup kalian dengan rajin belajar, bukan foya-foya, rajin ibadah, bukan rajin bermain-main saja, rajin ke masjid, bukan begadang saja. Kalau kalian ingin membahagiakan orang tua ikuti nasehatnya yang baik. Orang tua tak ingin kalian berikan uang, rumah atau pakaian. Cukup ikuti nasehatnya yang baik dan jadilah anak yang shalih.
Wahai anak-anakku, kalian adalah masa depan umat dan bangsa ini. Harapan umat dan bangsa ini ada di pundak kalian. Jangan kalian berikan diri kalian kepada narkoba, kebut-kebutan, pacaran dan perbuatan yang sia-sia. Rajinlah ke masjid, jangan menunggu nanti kalau sudah tua. Masjid-masjid menunggu kreativitas dan aksi amal shalih kalian. Sejarah menunjukkan bahwa kehebatannya adalah terletak pada para pemudanya. Nabi bersabda bahwa nanti di padang mahsyar ada tujuh golongan yang mendapat naungan khusus dari Allah. Salah satunya adalah para pemuda yang rajin beribadah. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Wahai sekalian manusia (yang tua maupun yang muda, pria maupun wanita. Semuanya), beribadahlah kepada Tuhanmu (yaitu Allah) yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertakwa. (Q.S Al-Baqarah/2: 21)
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah
Sebagai kesimpulan dari ceramah yang singkat ini marilah kita bersama-sama menjaga diri, keluarga serta negara kita ini dari segala darurat yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita darurat korupsi, darurat perzinaan, darurat pemerkosaan darurat kesyirikan terhadap Allah SWT. Dengan cari bertaubat dengan sungguh-sungguh karena didalam bertaubat tidak ada kata terlambat bagi siapa saja yang ingin membersihkan hati jiwa beserta raganya dari segala kesalahan dan kehilafan baik yang nampak maupun tidak dan yang disengaja maupun tidak di senngaja dengan syarat bertaubat dengan sungguh-sungguh dan berjanji untuk tidak mengulanginya kembali agar kita bisa mendapat ampunnan dari Allah atas segala kesalahan tersebut sehingga kehidupan kita di dunia yang sementara ini dapat sejahtera begitupun kelak di akhirat kita bisa masuk kedalam surga Allah SWT dengan ridho-Nya yang kekal abadi selama-lamanya. Amin ya rabbal alamin.
Apabila selama saya menyampaikan ceramah ini dari awal salam hingga saat ini ada kata-kata atau hal yang salah yang tidak berkenang di hati jamaa’ah sekalian saya mohon maaf sebesar-besarnya karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan dosa, dan apabila ada benarnya itu semata-mata datangnya dari Allah SWT yang maha sempurna dari kesempurnaan yang secara kebetulan melalui perantara mulut yang berbicara.
اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلَا تَنْظُرْ مَنْ قَالَ
“Lihatlah apa yg di katakan dan jangan melihat siapa yg mengatakan” -Ali bin Abi Tholib-
Billahi Taufi Wa Rahma, Waridho Walhinayah
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

LAPORAN FIELDTRIP
PEMBUDIDAYAAN UDANG VANNAMEI DI KOLAM AIR PAYAU
DI PT. ESAPUTLII PRAKARSA UTAMA
BARRU, SULAWESI SELATAN
DOSEN : ABDULLAH, S.Pi., M.Si






DI SUSUN OLEH :

ANDIS NUGRAHA. N

1522 050 226


PROGRAM STUDY AGRIBISNIS PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
2016



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan ini dengan judul Pembudidayaan Udang Vannamei di kolam air payau.
Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dimasa mendatang. Akhirnya, segala kesalahan dan kekurangan adalah tanggung jawab penulis, namun apabila terdapat kebenaran, semuanya karena petunjuk, tuntunan dan Ridho Allah sang pencipta. Segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya di bidang perikanan.






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
  Latar Belakang 1
  Tujuan dan kegunaan   3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
 2.1.  Taksonomi dan Klasifikasi Udang Vannamei 4
  Morfologi ..................................................................... 3
  Habitat dan Daur Hidup Udang Vannamei 7
  Pakan dan Kebiasaan Makan Udang Vannamei 9
BAB III METEDOLOGI 11
  Waktu Dan Tempat 11
3.2.  Alat dan Bahan 11
3.3.  Metode Pelaksanaan 11
3.4.  Jenis Data 11
3.5.  Sumber Data 12
VI  PEMBAHASAN 13
  Kontruksi Tambak 13
  Pengelolaan Tambak 14
  Pemeliharaan Udang 14
  Pengelolaan Kesehatan Udang 16
  Pemberian Pakan 17
  Panen 18
BAB V PENUTUP 19
  Kesimpulan 19
  Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20



BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli perairan Amerika Latin. Udang ini dibudidayakan mulai dari pantai barat Meksiko ke Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli perairan Amerika Latin. Udang ini dibudidayakan mulai dari pantai barat Meksiko ke arah selatan hingga daerah Peru. Beberapa petambak di Indonesia mulai mencoba membudidayakan udang vannamei, karena hasil yang dicapai sangat luar biasa. Apalagi produksi udang windu yang saat ini sedang mengalami penurunan karena serangan penyakit, terutama penyakit bercak putih (white spot syndrome virus)  (Haliman R.W dan Adijaya D. S, 2005).
Menurut Haliman R.W dan Adijaya D.S, (2005), Kehadiran udang vannamei diakui sebagai penyelamat dunia pertambakan udang Indonesia. Petambak mulai bergairah kembali,begitu pula para operator pembenihan udang. Operator mulai membenikan udang vannamei untuk memenuhi kebutuhan petambak.
Awal mula pembudidayaan udang vannamei dilakukan di Jawa Timur. Petambak di Jawa Timur sangat antusias terhadap udang vannamei, bahkan 90% petambak mengganti komuditas budidaya dari udang windu menjadi udang vannamei.
Dengan semakin banyaknya petambak udang vannamei maka diperlukan prosedur budidaya yang benar. Dengan demikian prokdukvitas udang vannamei dapat ditingkatkan.Oleh karena itu penulis tertarik untuk menggambil judul Teknik Pembesaran Udang Vannamei.
Awal mula pembudidayaan udang vannamei dilakukan di Jawa Timur. Petambak di Jawa Timur sangat antusias terhadap udang vannamei, bahkan 90% petambak mengganti komuditas budidaya dari udang windu menjadi udang vannamei.
Dengan semakin banyaknya petambak udang vannamei maka diperlukan prosedur budidaya yang benar. Dengan demikian prokdukvitas udang vannamei dapat ditingkatkan.Oleh karena itu penulis tertarik untuk menggambil judul Teknik Pembesaran Udang Vannamei
.
Udang Vannamei (Litopaneus vannamei) merupakan udang asli perairan amerika latin, sejak 4 dekade terakhir budidaya udang ini mulai merebak dengan cepat kekawasan asia seperti Taiwan, cina, dan malaysia, bahkan kini di Indonesia (Hilman 2006). Udang vannamei masuk keindonesia pada tahun 2001. Pada Mei 2002 pemerintah memberi izin kepada dua perusahaan swasta salah satunya PT. Central Pertiwi Bahari (CPB) desa Suak Kec. Sidomulyo Kalianda Lampung Selatan Indonesia untuk mengimpor induk udang vannamei sebanyak 2000 ekor, selain itu juga mengimpor benur sebanyak lima juta ekor dari Hawaii serta 300.000 ekor dari Amerika latin. Induk dan benur tersebut kemudian dikembangkan oleh hatchery pemula, sekarang usaha tersebut telah dikomersialkan dan berkembang pesat karena peminat udang vannamei semakin meningkat (Hilman 2006).
Kehadiran udang vannamei diakui sebagai penyelamat dunia pertambakan udang di Indonesian. Petambak mulai bergairah kembali begitu juga dengan para operator pembenih udang. Operator mulai membenihkan udang vannamei untuk memenuhi kebutuhan petambak. Awal mula pembudidayaan udang vannamei dilakukan di Jawa Timur dan memperoleh keuntungan yang cukup memuaskan sehingga petambak di luar Jawa Timur sangat antusias untuk membudidayakan terhadap udang vannamei, Bahkan hampir 90% petambak mengganti komoditas udang windu menjadi udang vannamei. Hal ini dikarenakan produksi udang windu pada saat itu yang sedang berkembang mengalami penurunan karena serangan penyakit dan virus terutam bercak putih (White Syndrome Virus). Dengan semakin banyaknya petambak udang vannamei maka diperlukan prosedur dan proses budidaya yang benar bagi para hatchery baik dari guna memenuhi permintaan para petambak khususnya petambak udang vannamei.
PT. ESAPUTLI PRAKARSA UTAMA (Benur Kita) adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang  pembenihan ikan bandeng dan pembudidayaan udang vannamei perusahaan ini berada di Bojo, kecamatan Mallusetasi, kabupaten Barru, provinsi Sulawesi Selatan.

Tujuan dan Kegunaan
Kegiatan Fieldtrip ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembudidayaan udang vannamei sehingga menghasilkan udang yang bernilai ekonomis tinggi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Taksonomi dan anatomi udang vannamei

klasifikasi udang vannamei (Litopenaeus vannamei) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Metazoa
Filum : Artrhopoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Malascostraca
Subkeas : Eumalacostraca
Superordo : Eucarida
Ordo : Decapoda
Subordo : Dendrobrachiata
Famili : Penaeidae
Genus : Litopenaeus
Spesies : Litopenaeus vannamei


Morfologi
Gambar 1. Morfologi Udang Vanname
Udang putih vaname sama halnya seperti udang penaid lainnya, binatang air yang ruas-ruas dimana pada tiap ruasnya terdapat sepasang anggota badan. Anggota ini pada umumnya bercabang dua atau biramus. Tubuh udang secara morfologis dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu cepalothorax atau bagian kepala dan dada serta bagian abdomen atau perut. Bagian cephalothorax terlindungi oleh kulit chitin yang tebal yang disebut carapace. Secara anatomi cephalotorax dan abdomen, terdiri dari segmen-segmen atau ruas-ruas. Masing-masing segmen memiliki anggota badan yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri (Elovaara, 2001).

Kulit chitin pada udang penaidae akan mengelupas (ganti kulit) setiap kali tubuhnya akan membesar, setelah itu kulitnya mengeras kembali (Martosudarmo dan Ranumiharjo, 1980; Tricahyo, 1995; Suyanto dan Mujiman,1990). Menurut Martosudarmo et al., (1983), tubuh udang penaeid terdiri dari tiga bagian yaitu:

Kepala
Kepala terdiri dari enam ruas, pada ruas kepala pertama terdapat mata majemuk yang bertangkai, beberapa ahli berpendapat bahwa mata bertangkai ini bukan suatu anggota badan seperti pada ruas-ruas yang lain, sehingga ruas kepala dianggap berjumlah lima buah. Pada ruas kedua terdapat antena I atau antenules yang mempunyai dua buah flagella pendek yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Ruas ketiga yaitu antena II atau antennae mempunyai dua buah cabang yaitu cabang pertama (exopodite) yang berbentuk pipih dan tidak beruas dinamakan prosertama. Sedangkan yang lain (Endopodite) berupa cambuk yang panjang yang berfungsi sebagai alat perasa dan peraba. Tiga ruas terakhir dari bagian kepala mempunyai anggota badan yang berfungsi sebagai pembantu yaitu sepasang mandibula yang bertugas menghancurkan makanan yang keras dan dua pasang maxilla yang berfungsi sebagai pembawa makanan ke mandibula. Ketiga pasang anggota badan ini letaknya berdekatan satu dengan lainnya sehingga terjadi kerjasama yang harmonis antara ketiganya.

Dada
Bagian dada terdiri dari delapan ruas yang masing-masing ruas mempunyai sepasang anggota badan yang disebut Thoracopoda. Thoracopoda pertama sampai dengan ketiga dinamakan maxilliped yang berfungsi sebagai pelengkap bagian mulut dalam memegang makanan. Thoracopoda lainnya (ke-5 s/d ke-8) berfungsi sebagai kaki jalan yang disebut pereipoda. Pereipoda pertama sampai dengan ketiga memiliki capit kecil yang merupakan ciri khas dari jenis udang penaeid.

Perut
Bagian perut atau abdomen terdiri dari enam ruas. Ruas yang pertama sampai dengan ruas kelima masing-masing memiliki sepasang anggota badan yang dinamakan pleopoda. Pleopoda berfungsi sebagai alat untuk berenang oleh karena itu bentuknya pendek dan kedua ujungnya pipih dan berbulu (setae) pada ruas yang keenam pleopoda berubah bentuk menjadi pipih dan melebar yang dinamakan uropoda, yang bersama-sama dengan telson berfungsi sebagai kemudi.

Warna dari udang Vannamei ini putih transparan dengan warna biru yang terdapat dekat dengan bagian telson dan uropoda (Lightner et al., 1996).
Alat kelamin udang jantan disebut petasma, yang terletak pada p
angkal kaki renang pertama. Sedangkan alat kelamin udang betina disebut juga dengan thelicum terbuka yang terletak diantara pangkal kaki jalan ke empat dan ke lima (Tricahyo, 1995; Wyban dan Sweeney, 1991).

Pada stadia larva, udang putih mamiliki enam stadia naupli, tiga stadia zoea, dan tiga stadia mysis dalam daur hidupnya (Elovaara, 2001). Setelah perkawinan induk betina mengeluarkan telur-telurnya (spawning), yang segera di buahi sperma tersebut, selesai terjadi pembuahan, induk betina segera ganti kulit (moulting). Pada pagi harinya dapat dilihat kulit-kulit dari betina yang selesai memijah. Jadi perkawinan pada udang open telikum terjadi setelah gonad matang telur. Telur-telur yang telah dibuahi akan terdapat pada bagian dasar atau melayamg-layang di air (Wyban dan Sweeney, 1991). Cara ini berbeda dengan udang windu yang merupakan close telikum, dimana perkawinan terjadi sebelum gonad udang betina berkembang atau matang.


Habitat dan Daur Hidup Udang Vannamei
Gambar 2. Siklus hidup Udang Vannamei

Habitat udang berbeda-beda tergantung dari jenis dan persyaratan hidup dari tingkatan-tingkatan dalam daur hidupnya. Pada umumnya udang bersifat bentis dan hidup pada permukaan dasar laut. Adapun habitat yang disukai oleh udang adalah dasar laut yang lumer (soft) yang biasanya campuran lumpur dan pasir. Lebih lanjut dijelaskan, bahwa induk udang putih ditemukan diperairan lepas pantai dengan kedalaman berkisar antara 70-72 meter (235 kaki). Menyukai daerah yang dasar perairannya berlumpur. Sifat hidup dari udang putih adalah catadromous atau dua lingkungan, dimana udang dewasa akan memijah di laut terbuka. Setelah menetas, larva dan yuwana udang putih akan bermigrasi kedaerah pesisir pantai atau mangrove yang biasa disebut daerah estuarine tempat nurseri groundnya, dan setelah dewasa akan bermigrasi kembali ke laut untuk melakukan kegiatan pemijahan seperti pematangan gonad (maturasi) dan perkawinan (Wyban dan Sweeney, 1991). Hal ini sama seperti pola hidup udang penaeid lainnya, dimana mangrove merupakan tempat berlindung dan mencari makanan setelah dewasa akan kembali ke laut (Elovaara, 2001).
Pada udang putih, ciri-ciri telur yang telah matang adalah dimana telur akan terlihat berwarna coklat keemasan (Wyban dan Sweeney,1991). Udang putih mempunyai carapace yang transparan, sehingga warna dari perkembangan ovarinya jelas terlihat. Pada udang betina, gonad pada awal perkembangannya berwarna keputih-putihan, berubah menjadi coklat keemasan atau hijau kecoklatan pada saat hari pemijahan (Lightner et al., 1996).
Telur jenis udang ini tergantung dari ukuran individu, untuk udang dengan berat 30 gram sampai dengan 45 gram telur yang di hasilkan 100.000 sampai 250.000 butir telur. Telur yang mempunyai diameter 0,22 mm, cleaveage pada tingkat nauplis terjadi kira-kira 14 jam setelah proses bertelur (Anonymous, 1979). Menurut Lim et al., (1989), perkembangan larva udang penaeid terdiri dari beberapa stadia yaitu:

Stadia nauplius
Nauplius bersifat planktonik dan phototaxis positif. Dalam stadia ini masih memiliki kuning telur sehingga belum memerlukan makanan. Perkembangan stadia nauplius terdiri dari enam sub stadium. Nauplius memiliki 3 pasang organ tubuh yaitu antena pertama, antena kedua dan mandible. Antena pertama uniramous, sedangkan 2 alat lainnya biramous.

Stadia Zoea
Perubahan bentuk dari nauplius menjadi zoea memerlukan waktu kira-kira 40 jam setelah penetasan. Pada stadia ini larva dengan cepat bertambah besar. Tambahan makanan yang diberikan sangat berperan dan mereka aktif memakan phytoplankton. Stadia akhir zoea juga memakan zooplankton. Zoea sangat sensitif terhadap cahaya yang kuat dan ada juga yang lemah diantara tingkat stadia zoea tersebut.
Zoea terdiri dari tiga substadia secara kasar tubuhnya di bagi kedalam tiga bagian, yaitu carapace, thorax dan abdomen. Tiga substadia tersebut dapat dibedakan berdasarkan segmentasi abdomen dan perkembangan dari lateral dan dorsal pada setiap segmen.

Stadia mysis
Larva mencapai stadia mysis pada hari ke lima setelah penetasan. Larva pada stadia ini kelihatan lebih dewasa dari dua stadia sebelumnya. Stadia mysis lebih kuat dari stadia zoea dan dapat bertahan dalam penanganan. Stadia mysis memakan phytoplankton dan zooplankton, akan tetapi lebih menyukai zooplankton menjelang stadia mysis akhir (M3). Mysis memilki tiga sub stadia dimana satu dengan lainnya dapat dibedakan dari perkembangan bagian dada dan kaki renang.

Stadia post larva
Perubahan bentuk dari mysis menjadi post larva terjadi pada hari kesembilan. Stadia post larva mirip dengan udang dewasa, dimana lebih kuat dan lebih dapat bertahan dalam penanganan. Kaki renang pada stadia post larva bertambah menjadi tiga segmen yang lebih lengkung. Post larva bersifat planktonik, dimana mulai mencari jasad hidup sebagai makanan

Pakan dan Kebiasaan Makan Udang Vannamei
Makanan udang penaeid terdiri dari crustacea dan molusca yang terdapat 85 % didalam pencernaan makanan dan 15 % terdiri dari invertebrata benthis kecil, mikroorganisme penyusun detritus, udang putih demikian juga di alam merupakan omnivora dan scavenger (pemakan bangkai). Makanannya biasanya berupa crustacea kecil, amphipouda dan plychacetes atau cacing laut (Wyban dan Sweeney, 1991). Lebih lanjut dikatakan dalam pemeliharaan induk udang putih, pemberian pakan udang putih 16 % dari berat total adalah cumi, 9 % cacing dengan pemberian pakan empat kali perhari.
Udang mempunyai pergerakan yang hanya terbatas dalam mencari makanan dan mempunyai sifat dapat menyesuaikan diri terhadap makanan yang tersedia lingkungannya. Di alam larva udang biasanya memakan zooplankton yang terdiri dari trochophora, balanos, veliger, copepoda, dan larva polychaeta (Tricahyo, 1995).Udang putih termasuk golongan udang penaeid. Maka sifatnya antara lain bersifat nocturnal artinya aktif mencari makan pada malam hari atau apabila intensitas cahaya berkurang. Sedangkan pada siang hari yang cerah lebih banyak pasif, diam pada rumpon yang terdapat dalam air tambak atau membenamkan diri dalam Lumpur (Nurdjana et al., 1989).
                                           

BAB III
 METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Penulisan laporan ini berdasarkan fieldtrip mahasiswa yang dilaksanakan pada tanggal 8 November 2016, di PT Esaputli Prakarsa Utama (Benur Kita) kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.


Alat dan Bahan
Pulpen
Buku
Kertas HVS
Hp
Benur
Nener
Induk Ikan Bandeng


Metode Pelaksanaan

Tinjauan Kepustakaan
Penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca dan mempelajari literatur dan catatan yang berhubungan dengan pembenihan dan pembudidayaan dalam penyusunan laporan ini

Penelitian Lapangan
Metode observasi yaitu metode yang dilakukan dengan turun langsung kelapangan untuk memperoleh sejumlah data-data yang berhubungan dengan pembahasan ini yang bersumber dari perusahaan.


Jenis Data

Data Kualitatif
Data yang berupa penjelasan dari pihak perusahaan yang bersangkutan.

Data Kuantitatif
Data yang berupa angka atau bilangan yang diperoleh secara langsunng dari perusahaan sesuia dengan bentuknya yang nantinya akan diolah atau dianalisis dengan menggunakan perhitungan matematika dan statistik.


Sumber Data

Data Primer
Data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung ke perusahaan. Data ini diperoleh melalui wawancara terhadap petugas perusahaan yang jawabannya nantinya diolah kedalam laporan ini

Data Sekunder
Data yang diperoleh dari literatur atau internet sebagai pelengkap data primer.                                                  

BAB IV
PEMBAHASAN


Kontruksi Tambak
Teknologi yang diperkenalkan melalui leaflet ini adalah Semi Intensif. Dalam budidaya udang semi intensif, sistem budidaya yang diterapkan sebaiknya memakai sistem “ resirkulasi” dengan rasio luas tambak 40%:60% antara petak tandon dengan petak pemeliharaan. Konstruksi tambak terutama tanggul/pematang harus kuat, kedap air (tidak rembes dan bocor), tidak mudah longsor, pintu masuk dan keluar terpisah, bentuk caren melintang di tengah dasar tambak.
Jenis dan fungsi petakan dan saluran tambak yang diperlukan dalam budidaya udang semi intensif dengan sistem resirkulasi tertutup yaitu :
Petak tambak karantina yang berfungsi sebagai petak isolasi air media, baik air baru ataupun air lama (air resirkulasi);
Saluran suplai air yang menampung air dengan baku mutu air standar, yang didistribusikan ke petak-petak pembesaran;
Petak pembesaran dipergunakan sebagai petak pemeliharaan udang hingga panen;
Saluran pembuangan yang berasal dari petak pembesaran, berfungsi sebagai saluran pengendapan lumpur/limbah.;
Petak tandon (bio filter/ bio screen) petak tambak yang dipelihara organisme jenis ikan multispeies dan ikan (bioscreen/biofilter) guna untuk memangsa hama penular penyakit udang;
Petak unit pengolah limbah berfungsi sebagai petak penampungan air buangan kotoran (limbah) udang, terutama air buangan limbah tambak;
Elevasi dasar tambak petak pembesaran udang terhadap saluran pembuangan (air surut terendah) yang standar dan ideal akan mempermudah pengelolaan air dan pembuangan lumpur/kotoran, baik secara harian maupun dalam kondisi tertentu.
Central drain; adalah sistem pembuangan air yang dibuat /diletakan di titik konsentrasi pengumpulan kotoran, yaitu pada bagian tengah petak pembesaran udang;
Pintu monik; adalah model pintu pembuangan air yang terbuat dari pasangan bata/batu dan cor semen. Pintu pengatur berada pada pematang bagian sisi dalam, sementara buis beton pembuangan air menghadap ke saluran pembuangan air;
Pematang dan dasar tambak; Dimensi pematang yang ideal (dibuat dari tanah) untuk tambak udang adalah lebar atas antara 2,5 – 3,5 m, lebar bawah antara 7,0 – 9,0 m dan tinggi antara 1,5 – 2,0 m, kemiringan/slope 45 – 60 derajat


Pengelolaan Tambak
Pengelolaan tambak meliputi : pengeringan, pembalikan tanah, pengapuran dan pemasukan air. Pengeringan dasar tambak dapat dilakukan selama 7-10 hari sampai tanah dasar tambak retak-retak, kemudian dilakukan pembalikan tanah. Jika pH tanah kurang dari 6,5, maka perlu dilakukan pengapuran dengan dosis

Pemeliharaan Udang
Penyiapan Media Air Tahapan pada proses penyiapan media air adalah:
Sterilisasi media air : dengan aplikasi kaporit 30 ppm dan saponin 10-12 ppm
Pengisian air : dilakukan hingga ketinggian mencapai 0,8-1,0 m
Pemupukan awal : pupuk organik 300-500 kg/ha
Adaptasi media air : tingkat kecerahan air awal berkisar 40-45 cm.
Pemilihan dan Penebaran Benih Ciri-ciri benur yang sehat :
Ukuran seragam
Gerakan lincah dan menantang arus
Respon terhadap gerakan
Putih transparan, kaki bersih, isi usus tidak putus, adaptif terhadap perubahan salinitas dan bebas virus
Padat penebaran yang optimal pada pembesaran udang vaname dengan teknologi semi intensif adalah 15 – 40 ekor per meter persegi atau 150.000 – 400.000 ekor/ha.
Masa Pemeliharaan Tahapan yang dilakukan dalam pemeliharaan adalah :
Pengaturan dan pemberian pakan
Manajemen plankton
Pengelolaan air
Pengamatan kondisi dan pertumbuhan udang. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Kesehatan dan kondisi udang
Pertambahan berat harian
Tingkat kelangsungan hidup, serta
Biomass
Ada beberapa parameter yang selalu dijaga dan dikontrol dalam pelaksanaan pembesaran, diantaranya adalah :
Salinitas
Pada umumnya budidaya udang vannamei, air yang digunakan dalam tambak adalah air payau, yaitu campuran air laut dan air tawar pada perbandingan tertentu. Tetapi pada lokasi praktek kerja lapang ini hanya mengandalkan air payau dengan salinitas dalam pemebesaran udang vannamei berkisar antara 20 – 25 ppt.

Oksigen
Oksigen pada air, yang sering disebut dissolved oksigen adalah oksigen terlarut dalam air yang sangat dibutuhkan biota perairan. Kuantitas DO dijaga dengan pemberian kincir dengan jumlah mengikuti jumlah tebaran benur yang ditebar. Hal ini dilakukan karena, akan menentukan seberapa besar jumlah kebutuhan oksigen terlarut. Parameter ini dijaga hingga diatas 4 ppm, karena pada kondisi dibawah angka itu, udang sudah tidah dapat lagi bertoleransi yang bisa mengakibatkan kematian.
Menurut Tebbut (1992) dalam Effendi (2006) menjelaskan bahwa, kadar oksigen terlarut yang tinggi tidak menimbulkan pengaruh fisiologis bagi manusia. Ikan dan organisme akuatik lain membutuhkan oksigen terlarut dalam jumlah cukup. Kebutuhan oksigen sangat dipengaruhi oleh suhu, dan bervariasi antar organisme.

pH air
Pada pembesaran udang vannamei, parameter pH dilakukan pengecekan setiap hari di pagi hari dan sore hari dengan menggunakan pH meter.  Karena menurut Effendi (2006), sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai pH sekitar 7-8,5. Nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan, misal proses nitrifikasi akan berakhir jika pH rendah.

Pengelolaan Kesehatan Udang
Pengamatan dan monitoring kesehatan udang di tambak dilakukan melalui pengamatan secara visual terhadap nafsu makan, pertumbuhan, kelengkapan organ dan jaringan tubuh.
Ciri-ciri udang yang kurang sehat adalah :
Terdapat bakteri Zoothammium sp pada insang dan tubuh
Karapas (kepala) dan kulit abdomen (badan) berlumut
Ekor gerepes, insang kotor, antena putus
Daging udang keropos, warna tubuh dan ekor kemerahan.
Pengamatan Rutin. Dilakukan untuk melihat populasi dan kesehatan setiap saat, Ciri-ciri udang sehat adalah :
Gerakan aktif, berenang normal dan melompat bila anco di angkat
Respon positif terhadap arus, cahaya, bayangan dan sentuhan
Tubuh bersih, licin, berwarna cerah, belang putih yang jelas
Tubuh tidak keropos, anggota tubuh lengkap
Kotoran tidak mengapung
Ujung ekor tidak geripis
Ekor dan kaki jalan tidak menguncup
Insang jernih atau putih serta bersih
Kondisi usus penuh, tidak terputus-putus Pencegahan Penyakit
Air pemeliharaan diusahakan bebas kontaminasi virus dengan kaporit atau pengendapan dan filtrasi dengan biofilter
Pemeliharaan fitoplankton sebagai penyerap racun melalui aplikasi pupuk urea
Pengamatan secara rutin terhadap pH, suhu, salinitas dan kecerahan air
Lakukan disiplin kaidah, aturan dan prinsip utama budidaya udang yang berwawasan lingkungan

Pemberian Pakan
Menurut Soeseno (1993), untuk benur dipakai pakan berbentuk crumble halus yang butirannya rata-rata 0,5 mm. Sesudah umur 2 bulan, makanan diganti dengan yang berbentuk crumble kasar yang butirannya rata-rata sebesar 2 mm. seudah 3 bulan, pakan diganti lagi dengan yang berbentuk pellet seperti potongan obat nyamuk bergaris tengah 3 mm sependek 2 cm itu. Sesudah berumur 3,5 bulan pelletnya lebih kasar, bergaris tengah 1 cm dengan panjang potongan 5 cm.
Pakan udang ada dua macam, yaitu pakan alami yang terdiri dari plankton, siput-siput kecil, cacing kecil, anak serangga dan detritus (sisa hewan dan tumbuhan yang membusuk). Pakan yang lain adalah pakan buatan berupa pelet. Pada budidaya yang semi intensif apalagi intensif, pakan buatan sangat diperlukan. Karena dengan padat penebaran yang tinggi, pakan alami yang ada tidak akan cukup yang mengakibatkan pertumbuhan udang terhambat dan akan timbul sifat kanibalisme udang.

Panen
Udang dipanen disebabkan karena tercapainya bobot panen (panen normal) dan karena terserang penyakit (panen emergency). Panen normal biasanya dilakukan pada umur kurang lebih 120 hari, dengan size normal rata-rata 40 – 50. Sedang panen emergency dilakukan jika udang terserang penyakit yang ganas dalam skala luas (misalnya SEMBV/bintik putih). Karena jika tidak segera dipanen, udang akan habis/mati.

Udang yang dipanen dengan syarat mutu yang baik adalah yang berukuran besar, kulit keras, bersih, licin, bersinar, alat tubuh lengkap, masih hidup dan segar. Penangkapan udang pada saat panen dapat dilakukan dengan jala tebar atau jala tarik dan diambil dengan tangan. Saat panen yang baik yaitu malam atau dini hari, agar udang tidak terkena panas sinar matahari sehingga udang yang sudah mati tidak cepat menjadi merah/rusak.

BAB  V
PENUTUP

Kesimpulan
Proses pembudidayaan udang vannamei dengan cara melakukan pemiliha tambak dan menentukan kontruksinya, melakukan pengapuran, pemasukan air, kontol salinitas, penaburan benih, pemeliharaan benih, penghin daraan benih dari penyakit pemberian pakan dan yang terakhir panen hasil usaha tersebut.

Saran
Pada saat fieltdtrip kedepannya sebaiknya disiapkan kuisioner agar mahasiswa dapat mendapatkan ilmu sesuai dengan modul yang bersangkutan.




                                               

DAFTAR PUSTAKA

PT. Esaputli Prakarsa Utama 2016. Pembenihan ikan bandeng dan udang vannamei. Barru
http://www.produknaturalnusantara.com/panduan-teknis-budidaya-perikanan/panduan-cara-budidaya-udang/. Di akses pada 10 November 2016
http://rochmaputri.blogspot.co.id/. Di akses pada 10 November 2016
http://andiarbeta.blogspot.co.id/2012/09/cara-benar-budidaya-udang-vaname.html. Di akses pada 10 November 2016
http://liansyah-a-ns.blogspot.co.id/2015/11/budidaya-udang-vannamei-litopenaeus.html. Di akses pada 10 November 2016







-Marahnya orang sabar

"mungkin dia terlihat tenang, tapi di dalam pikirannya dia sudah mebunuh mu berkali-kali!"

-Murkanya orang yang suka bercanda
"saat orang yang selalu bercanda murka? kau akan merasa lebih takut melebihi ketika kau melihat beruang besar di hadapan mu!"

-Kecewanya orang setia
"jika kau telah mengecewakan orang yang setia dengan mu, jangan berharap dia akan menghargai mu untuk yang ke dua kalinya!"